Stadium General Pascasarjana IAINU Kebumen 2021

Stadium General Pascasarjana IAINU Kebumen2021

Pascasarjana IAINU Kebumen., melaksanakan kegiatan Stadium General di Mexolie Hotel Kebumen (sabtu, 18/9). Kegiatan tersebut diikuti oleh mahasiswa baru Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana IAINU kebumen. Hadir sebagai pembicara adalah Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Republik Indonesia, Dr. KH Waryono Abdul Ghofur, M.Ag. Acara tersebut juga dihadiri dari unsur Rektorat dan Yayasan.
Direktur Program Pascasarjana IAINU Kebumen Dr. Sulis Rokhmawanto menyatakan bahwa Studium General merupakan bagian dari budaya akademik yang selalu dilaksanakan di Pascasarjana IAINU Kebumen. Temanya “Menjadikan Lembaga Pendidikan Visioner di Tengah Masyarakat Milenial”. Tema tersebut untuk menjawab atas problem yang ada. Di antara problem itu adalah realitas adanya indikasi belum siapnya generasi saat ini menghadapi perkembangan milenial.
Rektor IANU Kebumen, Fikria Najitama, M.S.I menyampaikan bahwa lembaga pendidikan harus mampu beradapatasi dengan perubahan dan tantangan di era disrupsi. Munculnya revolusi industry 4.0 harus disikapi lembaga pendidikan dengan baik, sehingga mampu berakselerasi dengan baik. Salah satunya adalah merumuskan ulang visi lembaga pendidikan yang sesuai dengan dinamika masyarakat serta adaptif dalam menjawab tantangan masa depan.

Sedangkan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Dr. Waryono Abdul Ghofur, M.Ag. dalam orasinya menyampaikan bahwa lembaga pendidikan dari formal hingga nonformal harus segera menyesuaikan diri. Selain itu juga harus melakukan inovasi. Menurutnya, lembaga pendidikan tidak boleh berhenti dalam satu titik. Inovasi itu di antaranya menuju kepada pengayaan literasi. Pengayaan tersebut dilakukan dengan tetap mengambil referensi terdahulu dilanjutkan referensi terbaru. Lembaga pendidikan harus sadar akan keterbatasan, dan melakukan upaya untuk adaptasi. “Adaptasi lembaga pendidikan ke depan harus mewujudkan menejemen pendidikan yang adaptif, jangan mengadopsi expired knowledge” tutur Dr. Waryono.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *